Minggu, 22 November 2015

PELAKU BEGAL MOTOR



PALU. Beberapa bulan terakhir banyak warga di kota Palu diresahkan dengan adanya aksi begal motor.
            Aksi begal motor telah terjadi beberapa kali di kota Palu, baik malam hari atau pun siang hari. Banyak masyarakat yang dirugikan dengan ulah mereka, beberapa pelaku begal motor telah tertangkap tangan tengah melakukan aksi mereka pada malam hari dan siang hari.
            Menurut salah satu polisi, mereka mengincar perempuan yang sedang membawa kendaraan sendiri dan anak-anak remaja, karena mereka nilai lemah. Aksi begal ini kebanyakan dilakukan oleh anak-anak dibawah umur. Pembegalan ini membuat korban luka-luka, baik karena jatuh dari motor, maupun dipukuli pada saat melawan demi menyelamatkan barang bawaannya.
            Warga menginginkan pelaku begal motor agar dibakar saja, warga juga menginginkan agar polisi selalu berpatroli dijalan-jalan yang rawan begal seperti diSTQ dan lainnya.
            Untuk beberapa pekan terakhir sudah banyaknya pelaku begal motor yang tertangkap. Polisi yang tengah berpatroli pada malam hari menangkap basah kawanan begal motor yang tengah siap-siap untuk melakukan aksinya pada malam hari tersebut, tidak hanya itu mereka juga mendapatkan beberapa senjata tajam yang akan mereka gunakan, geng begal tersebut mengatakan senjata tajam yang akan mereka digunakan tersebut hanya untuk menggertak korban mereka saja.

 sumber : info kota palu

NAMA : DISTA FATMALASARI
STAMBUK : B 501 14 076

MARAKNYA PENCURIAN SEPEDA MOTOR



Kenyamanan dan keamanan di Jalan Datu Adam perlu dipertanyakan lagi, pasalnya baru-baru ini terjadi sebuah insiden kecurian disalah satu rumah seorang warga. Beberapa bulan terakhir pencurian motor saat ini sedang marak-maraknya di Kota Palu
Pencurian salah satu motor yamaha mio berwarna putih hingga kini masih diselidiki, kejadian ini bermula pada saat korban tengah memarkirkan motornya tepat didepan rumah. Keadaan disekitar rumah korban pada kejadian saat itu terbilang lumayan sepi, keadaan lingkungan sekitar rumah korban tidak seperti biasanya dengan banyak para pengusaha tembel ban disamping rumah korban yang biasanya sedang asyik bercengkrama sembari menunggu pelangganpun tidak nampak.
Firah selaku korban mengatakan “saat saya pulang dari pasar, saya memarkirkan motor saya didepan rumah, kunci motornyapun saya bawa, setelah kurang lebih 30 menitan saya ingin memasukkan motor saya kedalam rumah untuk disimpan, saya melihat motor saya sudah menghilang, awalnya saya bertanya kepada keluarga saya, barangkali mereka memakainya, tetapi mereka mengatakan tidak, setelah saya bertanya kepada salah seorang tetangga saya, dia mengatakan bahwa tadi ada cowok membawa motor saya, tetangga saya pikir itu orang dirumah saya, ternyata itu seorang pencuri”
Setelah kejadian pencurian motor tersebut, Firah melaporkan kepada pihak yang berwajib, tetapi sudah beberapa hari ini belum ada kabar terkait kejadian tersebut. Firah berharap kepada pihak yang berwajib agar segera menindak lanjuti kejadian ini, dan jangan hanya diam saja.

NAMA : DISTA FATMALASARI
STAMBUK : B 501 14 076

Minggu, 15 November 2015

KURANGNYA FASILITAS PEDAGANG



Turunnya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) masih membuat harga bahan makanan naik 10 persen.
Naiknya harga bahan makanan terjadi karena adanya pemasukkan yang kurang dan konsumen yang membeli, harga bahan makanan yag dijual berasal dari luar kota tepatnya di Sulawesi Selatan, dan Surabaya. Untuk cabai perkilo ditafsir dengan harga 40.000 hingga 45.000, jika tangkai cabai belum dikeluarkan harganya sekitar 30.000. Sedangkan untuk harga bawang merah saat ini yaitu 20.000 sebelumnya harga bawang merah tersebut berkisar antara 17.000 hingga 18.000.
Selama 10 tahun berdagang, Sukardi sudah beberapa kali pindah tempat karena sudah beberapa kali pula adanya penggusuran.
“Alasan saya tidak ingin berjualan didalam pasar sebelum pasar jadi saya sudah ingin berjualan disana, tetapi terlalu sulit untuk mengangkut barang dagangan saya, karena barang dagangan saya menggunakan gerobak karena tidak mungkin untuk dipikul, dan jika saya berjualan didalam pasar harus membayar kepada H. Amin. Jika pasar sudah milik pemerintah, mungkin pasar sudah akan lebih baik lagi”. Ucap Sukardi. Sebelumnya para pedagang sudah tahu adanya aturan untuk tidak berjualan dipinggir jalan.
Kepadatan jalan pun diakibatkan adanya pedagang yang tidak ingin berjualan didalam pasar karena harus membayar uang sewa setiap bulannya, sampah-sampah yang sering kita temui dijalanpun diakibatkan oleh para pedagang yang masih kurangnya kesadaran diri sendiri.

NAMA : DISTA FATMALASARI
STAMBUK : B 501 14 076
STRAIGHT NEWS